RRI

Dukung Dua Kaki, PDIP Ultimatum Bobby Nasution

7 November 2023 01:30 WIB
Dukung Dua Kaki, PDIP Ultimatum Bobby Nasution
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun mengultimatum Bobby Nasution sebagai kader dilarang dua kaki. (Foto:RRI/Saadatuddaraen)

KBRN, Jakarta : Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun mengultimatum Bobby Nasution sebagai kader dilarang dua kaki. Partai berlambang banteng moncong putih memberikan tempo tiga hari berpikir ulang usai mendukung Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka.

"Harus ada pilihan, apalagi pemimpin ini harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semuakan. Tadi ya sudah silahkan kau pergi (berpikir, Red) beberapa hari ini, lalu kembalikan KTA PDIP sebagai tanda pengunduran diri dari PDIP," ungkap Komarudin, Senin (6/11/2023).

Komarudin menekankan saat ini PDIP telah memutuskan mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sesuai ketentuan PDIP, maka seluruh kekuatan perlu dikerahkan mewujudkan kemenangan paslon yang diusung.

"Apalagi PDIP ini aturannya jelas dan selalu diingatkan oleh Ibu Ketua Umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja. Ya, jadi kalau PDIP sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu," jelasnya.

Komarudin mengerti dilema yang dialami Bobby saat ini. Karena itu, dirinya memberikan waktu selama tiga hari untuk Bobby berpikir. Apabila Bobby memutuskan tetap mendukung pasangan Prabowo dan Gibran, bakal diminta mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

"Bukan disuruh, dia juga mau ke sana, tetapi dia ingin tetap di sini (PDIP, Red). Kan tidak bisa begitu. Jadi sudahlah kita mengerti perasaannya, silahkan dia ke sana, tetapi harus mengundurkan diri dari sini," tegasnya.

Diketahui, Wali Kota Medan, Bobby Nasution memenuhi panggilan DPP PDIP usai menyatakan diri mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.  Bobby mengaku telah menyampaikan semuanya dalam pemanggilan tersebut.

Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Pessy
Sumber: RRI