KBRN, Jakarta: Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Desa PDTT) Paiman Raharjo mengklarifikasi viralnya video rapat internal DPP Sedulur Jokowi. Video tersebut tersebut disebut bernarasi salah atau tidak benar.
Paiman menjelaskan, video saat rapat internal DPP Sedulur Jokowi yang dipimpinnya tersebut tidak bisa dikategorikan kampanye. Karena belum ada penetapan masa kampanye, dan belum ada penetapan calon.
"Untuk kesalahan ini perlu saya luruskan, saat itu kami ini menggelar rapat rutin tiga bulan sekali dengan Sedulur Jokowi. Kebetulan karena ada desakan para relawan Sedulur Jokowi agar menentukan sikap memilih siapa di dalam kontes pilpres dan cawapres," kata Paiman kepada RRI.co.id di Jakarta, Kamis (2/11/2023).
"Untuk itu DPP Sedulur Jokowi mengadakan rapat untuk dukungan terhadap salah satu calon presiden dan wakil. Saya sebagai pejabat negara hanya memberikan arahan, karena saya tidak boleh terlibat."
Sebab itu, lantas ia mendelegasikan memimpin rapat tersebut kepada wakil ketua umum dan sekretaris jenderal. "Untuk kepentingan organisasinya saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara, apalagi saya sebagai wakil menteri," ujarnya.
Paiman menegaskan, kegiatan di DPP Sedulur Jokowi tidak terkait dengan jabatan sebagai wakil menteri. "Saya khawatir justru ini akan merugikan paslon yang didukung oleh orang yang memviralkan video saya," ucapnya.
Paiman mengatakan, khawatir hal ini merupakan ujaran kebencian dengan propaganda, bahkan mengubah narasi yang tidak pada tempatnya. Menurutnya narasi video itu tidak benar dan rapat di video tersebut terjadi pada 2021.
Paiman sangat menyesalkan dengan adanya video dirinya sedang rapat untuk mendukung salah satu calon presiden. Ia mengimbau agar semua pihak belajar untuk demokrasi yang sehat, dan berpolitik dengan baik.
Paiman mengajak masyarakat untuk berpolitik secara riang gembira, tidak saling memfitnah, tidak saling membully. "Ayo adu program saja jadi masyarakat jangan terkecoh, jangan langsung menghakimi, jangan langsung membully akan berdosa," ucapnya.
Pewarta: Nurana Diah Dayanti
Editor: Cecep
Sumber: RRI
