RRI

Potensi Besar Pemilih Kaum Muda di Pemilu 2024

24 Oktober 2023 19:55 WIB
Potensi Besar Pemilih Kaum Muda di Pemilu 2024
Diskusi Dialetika dengan tema, "Membedah Partisipasi Milenial dan Kaum Muda dalam Pemilu 2024". (Foto: Ist)

KBRN, Jakarta: DPR RI melakukan diskusi dialetika dengan tema, "Membedah Partisipasi Milenial dan Kaum Muda dalam Pemilu 2024". Anggota DPR Fraksi Nasdem, Willy Aditya menyatakan, kaum muda memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya partisipasi dalam Pemilu 2024. 

Willy Aditya menyebut, partisipasi milenial atau kaum muda di Pemilu 2024 harus menjadi subjek penentu demokrasi. Agar dapat terus mengawal dan mengawasi Pemilu, yang diharapkan berjalan jujur dan adil.

"Kalau kita hanya menjadikan preferensi, mereka selalu menjadi objek, enggak donk. Secara sosio historis mereka ini subjek," kata Willy di Gedung DPR, Selasa(24/10/2023).

"Kalau Pemilu hanya menjadikan mereka objek, makanya partainya boleh partai anak muda, tapi berfikirnya konservatif. Itu yang membedakan, walaupun partainya baru 11 tahun berfikirnya progresif, bukan sebagai objek mereka, subjek penggerak sejarah," ujarnya.

Caleg DPRD DKI Jakarta dari PSI, Zebi Magnolia mengungkapkan, tingkat golput dalam Pemilu tergolong rendah, hanya 0,6 persen. Partisipasi kaum muda diprediksi akan meningkat pada Pemilu 2024, khususnya pada Pilres.

"Sebenarnya, mereka enggak apatis politik juga, tingkat golput kita sebenarnya 0,6 persen. Sedangkan antusiasme gen Z dan milenial itu di 69 persen sampai 77 persen, ini cukup besar," ucapnya. 

"Meskipun mengalami penurunan, bukannya apatis politik, mereka antusiasmenya besar untuk memilih. Paling semangat itu untuk Capres-Cawapres, untuk Caleg enggak kenal," katanya.

Pengamat Politik, Abdul Hakim MS menyatakan, 54 persen pemilih yaitu milenial dan kaum muda. Yang berpotensi menjadi penentu kemenangan di Pemilu 2024.

"Dalam konteks politik Y paling banyak untuk DPT untuk Pemilu 2024 34 persen 68 juta. Untuk X 28 persen, yang unik generasi Z 23 persen ada 46 juta, pemilih generasi muda 54 persen," katanya.

Hakim menambahkan, dengan 74 persen kaum muda memiliki akun medsos, maka untuk kampanye dapat dilakukan di medsos. Ini membuat kandidat akan dengan mudah memperkenalkan diri dan visi misinya, dan meningkatkan partisipasi di Pemilu 2024.

Pewarta: Rizki Supermana, S.Pd
Editor: Beri
Sumber: RRI