RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Presiden Tegaskan Wajar Berbeda Politik, Pemerhati: Pesan Perdamaian

Presiden Tegaskan Wajar Berbeda Politik, Pemerhati: Pesan Perdamaian

27 September 2023 19:00 WIB
Presiden Tegaskan Wajar Berbeda Politik, Pemerhati: Pesan Perdamaian
Peserta mengikuti kirab Pemilu 2024 di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/9/2023). KPU Kota Madiun menggelar kirab bertema Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa itu diikuti sekitar 500 orang peserta terdiri dari camat, lurah, ormas, tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kader partai politik, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemilih pemula untuk sosialisasi Pemilu 2024 (Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo/rwa)

KBRN, Jakarta: Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik merupakan hal wajar. Pernyataan itu dinilai wajar sebagai seorang kepala negara yang tidak mau negara pecah hanya karena pesta demokrasi lima tahunan.

"Saya kira jelas bahwa statemen beliau itu mengatakan bahwa pemilu ini kan memang pasti ada kontestasi. Pasti ada ketegangan, pasti ada perbedaan yang meruncing, bahkan sampai bisa mengarah pada perpecahan," kata Pemerhati politik dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Adian dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Rabu (27/9/2023).

"Beliau berbicara sebagai kepala negara yang tidak ingin negara rusak hanya karena pemilu yang dilangsungkan lima tahun sekali. Negara itu kan memang sesuatu yang lebih abadi ya kalau pemerintah silih berganti," ujarnya.

Donny menyampaikan, pesan Presiden jelas mengatakan, negara sudah ada sejak didirikan para Founding Fathers. Lalu tidak ingin rusak hanya karena soal politik sementara.

"Itu urusan yang mungkin hanya hangat saat menjelang dan beberapa waktu setelah pemilu, kemudian terjadi rekonsiliasi, bersaudara kembali. Jadi ya jangan terlalu mudah dipecah oleh perbedaan politik, saya kira itu pesannya," kata Donny.

Donny melihat, polarisasi masyarakat di tengah tiga capres memang sudah mulai menghangat, namun tidak sampai mengarah kepada perpecahan. Untuk itu Presiden terus mewanti-wanti dan mengingatkan.

"Jadi sebagai kepala negara belia mengingatkan ya, tolong nanti menjelang dan saat pemilu kita jaga kondisi tanah air. Jangan kemudian menghangatkan suasana dengan fitnah yang bisa mengarah pada perpecahan, beliau saya kira cukup terang benderang dalam menyampaikan ini," ucapnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal wajar. Hal itu disampaikan Presiden ketika membuka Jambore Nasional Dai Desa Mandiri Parmusi di Cianjur, Selasa (26/9/2023). 

Pewarta: Cecep
Editor: Bara
Sumber: RRI