KBRN, Jakarta: Keikutsetaan artis dan seniman maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) dinilai menjadi strategi partai politik mendulang suara pada Pemilu 2024. Pemerhati politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, hal itu merupakan fenomena berulang setiap pemilihan umum (pemilu).
"Partai butuh untuk mendulang suara. Karena partai butuh orang yang punya popularitas dan punya uang," kata Ujang kepada sela diskusi RRI dengan tema Jalan Menuju Parlemen, di Gallery Tri Prasetya RRI Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Namun, menurutnya, direkrutnya artis juga tidak menjamin dapat terpilih menjadi anggota legislatif. Ia menyebut, ada dua indikator yang menentukan artis itu menang di Pemilu nanti.
"Satu popularitas dan yang kedua uang. Jadi kalau hanya mengandalkan popularitas saja ya tewas juga kalau uangnya nggak keluar," kata Ujang.
Sisi lain, ia menyoroti, tidak semua artis duduk di parlemen mempunyai kualitas yang baik. Ia mencatat hanya segelintir artis berkualitas.
"Seperti Dede Yusuf, Nurul Arifin, dan Rieke Dyah Pitaloka (berkualitas baik). Saya kira hanya mereka artis yang bagus di DPR," ucapnya.
Pewarta: Iman
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI