KBRN, Jakarta: Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ingin pemenang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 memanfaatkan bonus demografi Indonesia dengan sebaik-baiknya. Sekretaris Jenderal Hipmi Anggawira mengatakan, bonus demokrafi yang diisi oleh anak muda berpeluang besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Negara ini masuk ke bonus demografi, artinya kita punya tenaga produktif. Tenaga produktif ini perlu lapangan pekerjaan," katanya kepada Pro3 RRI, Jumat (1/9/2023).
Anggawira menekankan, untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, kebijakan presiden baru tetap harus mempermudah masyarakat menjadi pengusaha. Misalkan suku bunga tidak boleh mencekik para pengusaha.
"Jadi kita ingin tahu bagaimana strategi jumlah pengusaha baik secara kuantitas dan kualitasnya. Jadi, harus konsen ekonomi yang melahirkan dan memberikan suatu ekosistem yang kondusif agar lahirnya banyak pengusaha," ucapnya.
Kebijakan pro penyediaan lapangan kerja menurutnya sangatlah penting, untuk menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh pesat. Terlebih, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mewariskan pertumbuhan ekonomi positif, di tengah ekonomi global yang kurang kondusif.
"Menurut pandangan kami, pemerintah sudah cukup berhasil untuk mengelola berbagai macam rintangan yang ada. Meskipun belum maksimal," ujarnya.
Saat ini belum ada satupun pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024. Pendaftaran Capres dan Cawapres akan dibuka pada 19 Oktober 2023, hingga 25 November 2023.
Meski demikian, sejauh ini sudah ada tiga orang yang digadang-gadang akan maju sebagai Capres di Pilpres 2024. Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Adapun pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, dilanjutkan proses rekapitulasi hasil perhitungan suara. Rencananya, pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden baru akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 nanti.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI
