RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ganjar Yakin Presiden Kunjungi NTT untuk Kepentingan Negara

Ganjar Yakin Presiden Kunjungi NTT untuk Kepentingan Negara

5 Desember 2023 12:24 WIB
Ganjar Yakin Presiden Kunjungi NTT untuk Kepentingan Negara
Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo saat diwawancara seusai berziarah ke makam Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau lebih dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua di komplek Masjid Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023) malam (Foto: TPN Ganjar-Mahfud).

KBRN, Palu: Capres Ganjar Pranowo tidak mengkhawatirkan Presiden Joko Widodo mengunjungi NTT, provinsi yang sama dengan lokasi kampanyenya. Ganjar menyadari, agenda Presiden Jokowi pastilah padat dan untuk kepentingan negara.

Pengakuan Ganjar itu terlontar, saat menghadiri pertemuan dengan Relawan di SRITI Convention Hall, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023). "Oh enggak, Pak Jokowi kan Presiden," kata Ganjar dalam keterangan persnya.

Ganjar melakukan melakukan kampanye di NTT, pada Jumat pekan lalu. Ganjar berkampanye di daerah Kupang, Ende, hingga Rote.

Ganjar mengungkapkan, Presiden Jokowi merupakan pimpinan yang dapat berkunjung ke mana pun. Ia pun menghormati, Presiden Jokowi yang terus melakukan tugas kenegaraan.

"Saya selalu menghormati (Presiden, red) ya. Enggak apa-apa," ucap Ganjar.

Presiden Jokowi terbang ke NTT melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin pekan ini. Kepala Negara ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menpora Dito Ariotedjo.

Lokasi yang dikunjungi Presiden pada hari pertama adalah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Turun dari pesawat kepresidenan, Presiden langsung menuju Gudang Bulog Batu Cermin, Labuan Bajo.

Di lokasi tersebut Presiden mengecek persediaan beras. Presiden juga sempat membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada sejumlah keluarga penerima manfaat. 

Setelahnya, Presiden Jokowi menuju hotel tempatnya bermalam. Presiden akan melanjutkan rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya hari ini.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI