RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Ratusan Purnawirawan hingga Budayawan Bahas Demokrasi Jelang Pemilu

Ratusan Purnawirawan hingga Budayawan Bahas Demokrasi Jelang Pemilu

16 November 2023 21:02 WIB
Ratusan Purnawirawan hingga Budayawan Bahas Demokrasi Jelang Pemilu
purnawirawan, artis, hingga budayawan tergabung dalam Relawan Gapura Nusantara (RGN) membahas hambatan dalam mematangkan demokrasi maksimal pada 2039, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/11/2023). Foto: Ryan Suryadi/RRI

KBRN, Jakarta: Ratusan purnawirawan, artis, hingga budayawan tergabung dalam Relawan Gapura Nusantara (RGN) membahas hambatan dalam mematangkan demokrasi maksimal pada 2039, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/11/2023). 

Dalam mimbar kebangsaan tersebut, Relawan Gapura Nusantara memfasilitasi para tokoh-tokoh bangsa untuk memberikan arah kebijakan terkait situasi politik yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini agar tidak menghambat kematangan demokrasi.

"Demokrasi yang matang itu kalau menurut ahli antara tujuh sampai sembilan kali pemilu. Kalau tujuh, berarti sampai 2029 demokrasi kita jadi matang," ujar Prof Ikrar Nusa Bhakti dalam mimbar kebangsaan Relawan Gapura Nusantaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Selain Prof Ikrar Nusa Bakti yang memiliki pengalaman menjadi Tenaga Profesional Bidang Politik Lemhannas, narasumber yang didatangkan antara lain pengamat politik Ray Rangkuti, pakar pertahanan Dr Connie Rahakundini. Kemudian budayawan Eros Djarot, Ketua Umum Persatuan Artis Sinema Indonesia Anwar Fuady.

Hadir pula mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Surojo Bimantoro, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, dan pakar komunikasi dari Universitas Airlangga Prof Dr Henri Subiakto, dengan moderator Rudi S Kamri.

Ketua Umum Relawan Gapura Nusantara Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Dr Agus Setiadji mengatakan Indonesia sedang menghadapi sejumlah tantangan sangat berat. Menurutnya kondisi ini tidak sepenuhnya baik-baik saja. 

"Di mana konstitusi negara sedang dikoyak secara terstruktur, sistematis dan masif oleh penyelenggara negara," kata Agus.

Sementara Pernyataan Kapolri 2000-2001 Jenderal Pol (Purn) Surojo Bimantoro meminta relawan untuk tidak terjebak penghakiman lembaga. Dalam hal ini yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, salah satunya Polri.

Menurut Bimantoro, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berkomitmen terhadap netralitas Polri. Dan oleh karena itu, dia siap memfasilitasi untuk laporan masyarakat kepada Kapolri saat ini, jika memang ada perbuatan anggota Polri yang tidak netral selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Belum-belum, sudah dicurigai. Jangan sampai Polri berada pada situasi sulit. Oleh karena itu, saya meminta relawan agar segera melaporkan sehingga apa yang terjadi di lapangan, ada gesekan atau apa, bisa diselesaikan," kata Bimantoro.

Pewarta: Ryan Suryadi
Editor: Bara
Sumber: RRI